Makalah Mustaqim - Menyaksikan pembukaan Asian Games, hampir semua netizen mengatakan bagus, meriah dan sukses. Banyak yang merasa bangga dan bahkan merinding, bahwa ternyata -kita bisa-menyelenggarakan sebuah pesta pembukaan event olah raga berkelas internasional dengan kolosal dan hebat.
Wishnutama Kusubandio, sutradaranya, tahu betul kekuatan televisi: sebagai sarana hiburan dan promosi yang luar biasa dahsyat, maka, sang sutradara habis-habisan memanfaatkannya. Semua warna kebudayaan dari berbagai daerah diunggah. Kapan lagi bisa berpromosi eloknya bumi Nusantara sepuasnya, ke seantero dunia, kalau tidak semalam?
Secara khusus Sang Sutradara juga bermain gemilang pada segmen pembuka: Presiden naik motor, kejutan yang jempol!
Apakah ia (Presiden) memakai stuntman (pemeran pengganti)? Pasti. Ada beberapa adegan berbahaya.
Kok, pakai nge-gas, jumping dan ngebut segala? Bahkan masuk gang, mengangkat roda belakang juga? Ingat, ini pertunjukan televisi: hiburan. Jadi nikmati saja sebagai hiburan. Tidak usah dibahas sampai njelimet.
Presiden Jokowi hanya direkam untuk beberapa adegan ringan beberapa hari sebelumnya: keluar dari istana Bogor, naik mobil, keluar mobil dan memakai helm. Setelah itu, turun memberi jalan anak sekolah menyeberang dan terakhir saat motor berhenti, masuk lift dan keluar. Adegan lainnya dilakukan oleh stuntman.
Nah, hasil -rekaman- ini kemudian digabung dengan adegan -live- di GBK, saat pintu terbuka dan Presiden masuk tempat upacara. Hasilnya sungguh luar biasa. Sambutannya membuat merinding.
Saat manakah stuntmannya beraksi? Saat jumping, ngebut, masuk gang, dan bahkan saat masuk stadion!
Lho, jadi yang masuk ke dalam stadion memakai motor itu bukan presiden? Tentu saja bukan. Perkara hiburan dan SOP pengamanan seorang presiden adalah dua hal yang berbeda. Bagi Paspampres standarnya sama: no room for error. Terlalu berisiko melepas seorang presiden sendirian ke dalam stadion yang besar yang dipenuhi puluhan ribu penonton dalam konsisi gelap gulita!
Jadi, kapan kita tahu si pengemudi motor adalah Presiden Jokowi dan pemeran pengganti? Mudah: cincin. Ketika presiden Jokowi naik motor tangan kirinya di close-up dan nampak cincin kawinnya. Begitu diganti stuntman, tangan kirinya kosong tanpa cincin.
Saya yakin, sang sutradara sengaja meninggalkan jejak. Dan untuk adegan opening ini ia menangguk sukses luar biasa, dunia membicarakannya, bahkan jadi trending topik di Korea Selatan! Jepang ingin meniru konsep acaranya untuk Olimpiade 2020.
Ini bukan sekadar pertunjukan seremonial yang kaku dan membosankan, ini sungguh luar biasa!
Selamat..!!!
(Kampret mana tahu yg beginian)
😜😂😜😂😜
Penulis : Rony E
Wishnutama Kusubandio, sutradaranya, tahu betul kekuatan televisi: sebagai sarana hiburan dan promosi yang luar biasa dahsyat, maka, sang sutradara habis-habisan memanfaatkannya. Semua warna kebudayaan dari berbagai daerah diunggah. Kapan lagi bisa berpromosi eloknya bumi Nusantara sepuasnya, ke seantero dunia, kalau tidak semalam?
Secara khusus Sang Sutradara juga bermain gemilang pada segmen pembuka: Presiden naik motor, kejutan yang jempol!
Apakah ia (Presiden) memakai stuntman (pemeran pengganti)? Pasti. Ada beberapa adegan berbahaya.
Kok, pakai nge-gas, jumping dan ngebut segala? Bahkan masuk gang, mengangkat roda belakang juga? Ingat, ini pertunjukan televisi: hiburan. Jadi nikmati saja sebagai hiburan. Tidak usah dibahas sampai njelimet.
Presiden Jokowi hanya direkam untuk beberapa adegan ringan beberapa hari sebelumnya: keluar dari istana Bogor, naik mobil, keluar mobil dan memakai helm. Setelah itu, turun memberi jalan anak sekolah menyeberang dan terakhir saat motor berhenti, masuk lift dan keluar. Adegan lainnya dilakukan oleh stuntman.
Nah, hasil -rekaman- ini kemudian digabung dengan adegan -live- di GBK, saat pintu terbuka dan Presiden masuk tempat upacara. Hasilnya sungguh luar biasa. Sambutannya membuat merinding.
Saat manakah stuntmannya beraksi? Saat jumping, ngebut, masuk gang, dan bahkan saat masuk stadion!
Lho, jadi yang masuk ke dalam stadion memakai motor itu bukan presiden? Tentu saja bukan. Perkara hiburan dan SOP pengamanan seorang presiden adalah dua hal yang berbeda. Bagi Paspampres standarnya sama: no room for error. Terlalu berisiko melepas seorang presiden sendirian ke dalam stadion yang besar yang dipenuhi puluhan ribu penonton dalam konsisi gelap gulita!
Jadi, kapan kita tahu si pengemudi motor adalah Presiden Jokowi dan pemeran pengganti? Mudah: cincin. Ketika presiden Jokowi naik motor tangan kirinya di close-up dan nampak cincin kawinnya. Begitu diganti stuntman, tangan kirinya kosong tanpa cincin.
Saya yakin, sang sutradara sengaja meninggalkan jejak. Dan untuk adegan opening ini ia menangguk sukses luar biasa, dunia membicarakannya, bahkan jadi trending topik di Korea Selatan! Jepang ingin meniru konsep acaranya untuk Olimpiade 2020.
Ini bukan sekadar pertunjukan seremonial yang kaku dan membosankan, ini sungguh luar biasa!
Selamat..!!!
(Kampret mana tahu yg beginian)
😜😂😜😂😜
Penulis : Rony E
0 Response to "MISTERI CINCIN PRESIDEN"
Post a Comment
Please give comment. Thanks