Sebelum lulus, wanita sederhana itu putus dg kekasihnya. Awalnya,
saya tidak tahu masalah ini hingga klarifikasi kepada keduanya. Alasan
lelaki itu sangat klasik, kurang cantik. Walau dikemas dg beragam
ungkapan, saya mengetahui. Bahwa wanita itu tdk cakep, tapi saya
bersaksi beliau cerdas, salihah dan santun
Pagi ini memori itu
datang kembali. Lelaki datang membawa setangkup dokumen agar bisa
dilegalisir. Saya bertanya, buat apa. Mau buat lamaran pak, dokumen akreditasi perlu di gandakan. Saya mengarahkan ke suatu ruangan. Lurus aja, jangan kaget ya.
Saya menunggu reaksi keluar ruangan. Lelaki itu terlihat murung dan salah tingkah.
Benar, orang yang kau putus itu sekarang jadi cados. Beliau juga kandidat doktor, mungkin tahun depan sudah selesai sekolahnya. Kamu menyesal?
Saya tidak menyesal atas keputusan. Saya hanya tertawa karena melihat kebodohan saya.
Kamu sudah menikah?
Belum.
Kamu ingin balik?
Tidak berani pak!!!
NB: kita semua tidak mengetahui masa depan, marilah menghormati dan bersilaturrahmi dg sesama. Siapa tahu, tangan merekalah yg dipilih Allah menuntun sukses kita.
Artikel ini diperoleh dari Status FB Andi Fajar Sudesi
Sumber Artikel https://www.facebook.com/fajar.prabawa/posts/10207557231243245
Benar, orang yang kau putus itu sekarang jadi cados. Beliau juga kandidat doktor, mungkin tahun depan sudah selesai sekolahnya. Kamu menyesal?
Saya tidak menyesal atas keputusan. Saya hanya tertawa karena melihat kebodohan saya.
Kamu sudah menikah?
Belum.
Kamu ingin balik?
Tidak berani pak!!!
NB: kita semua tidak mengetahui masa depan, marilah menghormati dan bersilaturrahmi dg sesama. Siapa tahu, tangan merekalah yg dipilih Allah menuntun sukses kita.
Artikel ini diperoleh dari Status FB Andi Fajar Sudesi
Sumber Artikel https://www.facebook.com/fajar.prabawa/posts/10207557231243245
0 Response to "MEREMEHKAN"
Post a Comment
Please give comment. Thanks