Ini Keuntungan dan Kelemahan Pilkada Serentak

Wacana pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak memunculkan pro-kontra. Ada yang mendukung, tak sedikit yang menolak. Lantas, apa saja keuntungan dan kelemahan pilkada serentak?

Dalam makalah Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan yang disampaikan dalam diskusi yang digelar Fraksi Partai Golkar, Jumat (14/9), disebutkan bahwa salah satu keuntungan pilkada serentak adalah perencanaan pembangunan lebih sinergi antara pusat dan daerah.

Lalu, rakyat tidak perlu berulang kali ke bilik suara. Juga ada efisiensi biaya dan waktu, tidak banyak tim sukses. Selanjutnya, bila ada sengketa, untuk dibatasi waktu jika sengketa melalui pengadilan, sehingga tahapan tidak terganggu. Terakhir, pelantikan dapat dilakukan serentak oleh presiden dan atau menteri dalam negeri, dan atau oleh gubernur.

Apa kelemahannya? Satu di antaranya, kepemimpinan pemerintahan daerah banyak yang dipimpin penjabat (Pj) yang lamanya sampai 2 tahun, sehingga kurang efektif. Pilkada serentak memenuhi kriteria efektif dan efisien apabila pemilihan gubernur dilakukan secara langsung oleh rakyat (1 pemilihan 2 kertas suara).

Selanjutnya, jika terjadi ekses pilkada (kerusuhan) yang bersamaan mengancam stabilitas nasional, penanganannya membutuhkan sumber daya yang besar termasuk dana dan gelar pasukan yang belum merata di seluruh daerah. Selain itu, pengawasan pilkada relatif sulit. Dan, tidak ada referensi penyelenggaraan pilkada serentak di negara lain.

Berikut makalah mustaqim memberikan sumber tulisan di atas  untuk lebih lengkapnya silahkan buka di link berikut ini http://news.detik.com/read/2012/09/14/185548/2020153/10/ini-keuntungan-dan-kelemahan-pilkada-serentak

0 Response to "Ini Keuntungan dan Kelemahan Pilkada Serentak "

Post a Comment

Please give comment. Thanks