Peneliti Temukan Hujan Buatan untuk Penghijauan Kota

Peneliti dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang Rasmi R, SSt, MSi menemukan konsep penghijauan kota berbasis hujan buatan memanfaatkan mata air di daerah ketinggian dengan menggunakan "springkler" atau alat penyemprot air.

Peneliti Temukan Hujan Buatan untuk Penghijauan Kota

"Springkler mudah diperoleh dengan harga berkisar Rp30 ribu sampai Rp100 ribu per unit. Sedangkan jumlah alat yang dipasang tergantung dari luas lahan yang akan dihijaukan," katanya di Padang, Minggu.

Menurut dia, yang paling utama adalah puncak tertinggi di lahan itu sendiri, sehingga air akan turun ke arah lereng dan kemudian menyebabkan tanah menjadi lembab dan tanaman mudah tumbuh.

Syarat utama untuk melakukan hujan buatan ini adalah dengan memanfaatkan tekanan air. Untuk itu harus dicari sumber air minimal dengan ketinggian 20 meter dari lokasi.

"Jumlah alat penyemprot yang dipasang tergantung dari luas lahan yang akan diberi hujan buatan. Untuk tanaman yang agak jauh dari siraman air dapat dibantu dengan irigasi gondok, yakni air dalam kantong plastik yang merendam sebagian batang tanaman agar tidak layu sebelum akarnya berkembang," katanya.

Sedangkan untuk memperoleh bahan-bahan dibutuhkan dapat dengan memanfaatkan limbah plastik atau dapat dibeli dengan harga kiloan seperti paralon atau selang plastik berbagai ukuran.


Salah satu lokasi tempat hujan buatan itu adalah di Kelurahan Balai Gadang, tepatnya di kawasan Bukit Paninjauan, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Proses pemasangan peralatan yang telah dilakukan sejak Juli 2008 menggunakan empat unit springkler dan kemudian dikembangkan sampai menjadi lima titik. Sekarang lahan tersebut sudah hijau oleh pohon-pohon karet dan coklat yang sudah mulai berproduksi.

0 Response to "Peneliti Temukan Hujan Buatan untuk Penghijauan Kota"

Post a Comment

Please give comment. Thanks